Ada seorang shaleh yang selalu
menolak jika ditawari menikah, tiba-tiba pada suatu hari dia terbangun dari
tidur dan berkata : “Nikahkanlah aku, nikahkanlah aku.”
Orang-orangpun bertanya :
“Mengapa tiba-tiba kamu minta nikah padahal selama ini engkau senantiasa
menolak?”
Orang shaleh itu menjawab : “Semoga aku
dikaruniai anak, sehingga menjadi perintis pendahuluan bagiku ke Akhirat.”
Orang-orangpun bertanya lagi : “Apa maksud
kata-kata kamu ini ?”
Orang shaleh itu kemudian
bercerita : “Aku bermimpi seakan hari Kiamat tiba dan aku berdiri bersama
orang-orang di Mahsyar, dengan rasa yang amat haus sehingga hampir mematahkan
leherku. Tiba-tiba aku melihat anak-anak kecil membawa gelas perak yang
ditutupi sapu tangan dari cahaya. Anak-anak itu menerobos dikerumunan orang
untuk memberi minum satu-satu.”
Lalu aku pun mengulurkan
tanganku pada mereka dan berkata : “Berikanlah padaku, aku juga sangat haus.”
Tiba-tiba anak-anak kecil itu melihat padaku dan
berkata : “Anda tidak mempunyai anak di kalangan kami dan kami hanya memberi
minum kepada ibu dan bapak kami”.
Aku pun bertanya : “Siapakah kamu?”
Mereka menjawab : “ Kami anak-anak kecil yang
telah mati dari kaum muslimin.” (Irsyadul ‘Ibad)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar